Pemain Persiraja Serang Wasit
PSPS Pekanbaru berhasil mengamankan poin penuh saat menjamu Persiraja Banda Aceh. Sayangnya kemenangan tipis 1-0 tersebut diwarnai aksi 'serangan' tim tamu terhadap wasit.
Tim sepakbola kebanggaan masyarakat Riau, PSPS Pekanbaru menang tipis 1-0 saat menjamu Persiraja Banda Aceh di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai, Senin petang (20/4). Namun sayangnya, pertandingan tersebut diwarnai kekisruhan yang berawal dari kepemimpinan wasit Sulistioko yang dinilai merugikan kubu Persiraja. Klimaknya, usai pertandingan beberapa pemain Persiraja 'menyerang' wasit.
Pemain ini akhirnya mengalami luka di bagian kening. Suasana kian 'panas' karena dari arah tribune, sejumlah pendukung PSPS Pekanbaru melemparkan botol minuman air meneral ke arah pemain Persiraja, Emeka Obidah. Pemain asing ini beberapa kali main kasar terhadap pemain PSPS.
Untung saja, aparat keamanan cepat bertindak. Wasit yang tengah dikejar-kejar pemain Persiraja dikawal meninggalkan lapangan. Sementara para pemain Persiraja 'ditamengi' oleh petugas keamanan yang menggiringnya agak ke tengah lapangan.
Terlepas dari itu, satu-satunya gol PSPS Pekanbaru diciptakan ujung tombak Dzumafo E Herman di menit ke-42. Gol Dzumafo ini hasil kerja sama dengan Agus Cima yang memberikan umpan lambung. Kesempatan itu tidak sia-siakan Dzumafo, dan langsung menyambutnya dengan sundulan kepala ke arah gawang Persiraja yang dikawal Syahbani.
Sebelum menggetarkan gawang Syahbani, Dzumafo sebenarnya memiliki banyak peluang untuk mencetak gol. Tercatat tiga kali kans untuk melahirkan gol. Tetapi Dzumafo gagal dalam penyelesaian akhir. Tidak berkembangnya permainan Dzumafo di menit-menit awal pertandingan disebabkan ketatnya kawalan pemain belakang Persiraja. Duet Tong Mayega Eli-Yusdianto sengaja diinstruksikan pelatih untuk menutup ruang gerak Dzumafo.
Untungnya, Dzumafo mampu melepaskan diri dari kawalan Mayega-Yusdianto, sehingga ia berhasil mencetak gol pada menit ke-42. Keunggulan 1-0 untuk anak-anak asuhan Abdur Rahman Gurning ini bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Persiraja yang ketinggalan satu gol memaksa tim asuhan Iwan Setiawan itu untuk berinisiatif. Namun karena kepemimpinan wasit yang dinilai kurang tegas, membuat permainan mengarah ke permain kasar. Kedua pemain terjebak aksi saling tekel.
Namun, meski pemain serang Persiraja, Emeka Obidah jelas-jelas menekel keras pemain PSPS, wasit Sulistioko tidak mengeluarkan kartu merah. Sebelumnya di menit ke-41, Emeka diganjar kartu kuning karena melakukan pelanggaran terhadap pemain PSPS.
Permainan kasar yang dipertontonkan Emeka ini mendapat protes dari 2.000 pendukung fanatik PSPS Pekanbaru. Beberapa botol minuman air mineral mengarah kepada pemainan asal Kamerun tadi. Untung saja, tidak satu pun lembaran botol-botol itu yang mengenai Emeka.
Sumber: Riauterkini.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan Beri Komentarnya,
Ket:
Nama/URL : Tulis nama anda URL boleh dikosongkan.
NB : Kini setiap komentar tidak bisa langsung dilihat isi komentarnya, difilter terlebih dahulu oleh Admin untuk menghindari SARA. dan Komentar yang mengandung SARA/Bernada Miring tidak akan kami publikasikan.
Terima Kasih ^_^