PSPS Pekanbaru memang benar-benar mendapatkan lawan tangguh di dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Rumbai, Rabu (4/3) kemarin. Persisam Samarinda mampu membuat pendukung PSPS merem melek. Permainan apik Elang Borneo sempat membuat PSPS tertinggal 0-2. Namun mental juara PSPS membuat kedudukan menjadi 2-2 lewat gol Imam Faisal menit ke-61 dan Dzumafo Efandi Herman di menit ke-85.
Secara permainan, kedua tim memperlihatkan penampilan sekelas Liga Super. Kedua tim memperlihatkan dirinya pantas berada di papan atas dan juga pantas lolos ke Liga Super. Tapi, Pelatih PSPS Abdul Rachman Gurning tak puas secara hasil. ''Perjuangan sudah maksimal, tapi untuk hasil saya rasa belum maksimal. Seharusnya kami bisa menang. Cuma keberuntungan tampaknya tak memihak kami. Beberapa peluang emas mencetak gol terbuang,'' ujarnya.
Pada babak pertama, PSPS sempat mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol di menit ke-20 ketika libero Persisam, Kasiadi, menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti, tapi wasit tak memberikan hukuman. Dzumafo Herman juga sempat diganjal di kotak penalti, tapi juga tak dilihat wasit.
PSPS menekan semenit awal dan menciptakan peluang gol terlebih dahulu. Duet striker Dzumafo Epandi Herman dan Ahmad Junaidi yang turunkan pelatih Abdul Rahman Gurning kurang mengesankan. Terutama Junaidi yang sering kehilangan bola dan off position. Penampilan Kasiadi dan Patricio Jimenez juga tangguh di sentral pertahanan Persisam.
Penialaian media di Riau permainan bagus kedua tim dirusak oleh keputusan-keputusan kurang cermat wasit, termasuk dua penalti yang mestinya didapat tuan rumah. Down karena ulah wasit, para pemain PSPS mulai terlihat longgar dan Jardel Santana mencetak gol menit ke-40 setelah menerima umpan silang Uston Nawawi.
Di babak kedua, PSPS lebih banyak menekan, karena terlalu asyik ingin mengejar ketertinggalan, gawang Fance kembali dibobol, kali ini oleh mantan kapten PSPS, Kurniawan DJ, yang melakukan tendangan setengah salto pada menit ke-57.
Untungnya, ketinggalan 0-2 tak membuat Askar Bertuah yang bermental juara, menyerah. Masuknya M Isnaini menggantikan Ahmad Junaidi membuat serangan PSPS mulai bervariasi. Hasilnya, Imam Faisal berhasil memperkecil ketinggalan dengan tendangan voli dari luar kotak penalti pada menit ke-61.
Gelombang serangan terus dilakukan dan pada menit ke-85, kapten Dzumafo E Herman menyamakan kedudukan setelah tandukannya membobol jala Sumardi memanfaatkan umpan crossing Isnaini. Kedudukan 2-2 menjadi hasil yang pantas untuk kedua tim yang dianggap paling pantas lolos ke Liga Super.
''Kami mengakui, Persisam main bagus. Tapi pertandingan ini dirusak oleh wasit. Minimal kita dapat dua penalti di awal pertandingan,'' jelas Dastrayani Bibra, manajer PSPS, kesal. Hasil petang itu tidak membuat posisi PSPS di puncak klasemen bergeser.
Sumber: Riau Pos
11 komentar:
moga aja,,,PSPS n PERSISAM sama2 lo2s ke ISL
maju sepak bola indonesia.........
just one good football...........
ok maju ters psps
maju trus PSPS koe....mari menuju LIGA SUPER ...BRAVO PSPS
Samarinda kandang ter aman bagi tamu2nya..terbukti tak pernah rusuk menn...
nunggu psps tr dsalip ma persisam lho
heh persisam walau pun imbang tapi tetap di puncak kan mana mungkin persisam menggeser PSPS
bravo PSPS
maju trus buat PSPS...
buat yang nama TIFOSI 94 ngak usah banyak omong kw njing....
asal kw tw PSPS tu pernah berjaya di liga indonesia....
buat TIFOSi 94...
jagan sekali2 kw meghina psps...dasar asal kw tau klian semua tu anjing penjilat taik yang hanya bisa menjadi PECUNDANG.____.PEPEK AMAK ANG...BARAIE....
Posting Komentar
Silakan Beri Komentarnya,
Ket:
Nama/URL : Tulis nama anda URL boleh dikosongkan.
NB : Kini setiap komentar tidak bisa langsung dilihat isi komentarnya, difilter terlebih dahulu oleh Admin untuk menghindari SARA. dan Komentar yang mengandung SARA/Bernada Miring tidak akan kami publikasikan.
Terima Kasih ^_^